Entri Populer

Minggu, 23 Oktober 2011

makalah sirkulasi janin

BAB 1
PENDAHULUAN
A.latar belekang
Sebelum menjelang kelahirab bayi ada beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh seorang bidan diantaranya.Peredaran darah janin yang berbeda dengan orang Dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya adalah foramen ovale, duktus arteriosus bothalii, duktus venousus aranthii, vena umbilikalis, arteri umbilikalis dan plasenta.
Selanjutnya menentukan usia kehamilan merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan .oleh bidan.Hal tersebut berguna dalam penegakan diagnosis kehamilan.implementasinya adalah ketika menghitung Taksiran berat Janin (TBJ) pada periode    ( trimester 1,2,3,)  kemudian disesuaikan dengan usia kehamilan,apakan ada ketidak sesuaian atau tidak.hasilnya akan dijadikan acuan dalam pemberian asuhan.


Tujuan
1.      Untuk mengetahui bagaimana sirkulasi darah pada fetus sebenarnya
2.      Agar dapat mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhui sikulsi darah pada janin
3.      Agar dapat mengetahui cara menentukan usia kehamilan
4.      Agar dapat mengetahui  cara menentukan periode kehamilan

Rumusan Masalah
1.      Bagai mana proses sirkulasi darah fetus
2.      Faktor-faktor apa saja yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin
3.      Bagaimana cara menentukan usia kehamilan
4.      Bagaimana cara menentukan periode kehamilan          

      BAB 2
PEMBAHASAN

(2.0)  Sirkulasi Darah Janin

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta. Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi sebagaialat ganti.
1.             Paru Janin

Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak memerlukan aliran darah
   2. Gastro intestinal

Gastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat penyerapan nutrisi,maka pembuluh darahnaya belum berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang sendiri.
Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterine
antara lain adalah :
1.      Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju aorta melalui erteria duktus Bothaki
2.      Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui duktus venous aranthi
3.      Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri melalui foramen ovale
4.      Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .
Ø  Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin

a.      Foramen Ovale
•Lubang antara atrum kanan dan atrium kirifadlie.web.id
•Aliran daranhnya : atrium kanan kiri
• Setelah janin lahir akan menutup
b.      Duktus Arteriosus Bothali
• Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta
• Menutup setelah lahir

c.       Duktus venousus Aranthii
• Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior
• Menutup setelah lahir
d.      Vena Umbilcalis
• Berjumlah dua buah
• Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darah ibu ( plasenta ) ke peredaran darah janin
e.       Arteri Umbilicalis
• Berjumlah dua buah
• Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu
• Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior
f.        Palsenta
• Jaringan yang menempel pada endometrium
• Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu .


Ø  Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )
1.      Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicaliesyang membawa bahan makanan ang berasal dari ibu .
2.      Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut janin .
3.      Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar dalam hati dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior. Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2 menurun .
4.      Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale.
5.      Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh.fadlie.web.id
6.      Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya darah menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa. Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta.
7.      Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2 dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya akan O2 dan nutrisi .

Ø  Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir
Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :
1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi darah diantaranya adalah :
  • Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus Bothalli akan menutup .
  • Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah berfungsifadlie.web.id
  • Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.
2. Pemotongan Tali Pusat
  • Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah jumlah darah bayi sekitar 50 % .
  • Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.
Ø  Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai berikut :
Plasenta – vena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – vena cava inferior – atrium kanan – foramen oval – Atrium kiri – ventrikel kiri – aorta – kepala, tangan/ abdomen, thorax, kaki – arteri umbilicalis – plasenta.
Ini aliran darah yang kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari sirkulasi darah ibu, namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi darah seperti orang dewasa.







Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil dapat ditentukan dengan:


1. Mempergunakan rumus Naegle.

       Rumus naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan.
Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan Tahun ditambah 1 (satu).

a. Contohnya
:
Haid hari pertama tanggal 11 april 2000, maka penghitungan perkiraan kelahiran adalah 11 + 7 = 18; 4 -3= 1, dan Tahun 2000+1 = 2001, sehingga dugaan persalinan adalah 18 Januari 2001.

b. Seorang ibu hamil
memiliki HPHT 15-9-2005 dan diperiksa pada 27-11-2005. Maka umur kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL) adalah:
15-09-2005 = 2 minggu 1hari
31-10-2005 = 4 minggu 3 hari
27-11-2005 = 3 minggu 6 hari
Jumlah 9 minggu 10 hari
Berarti usia kehamilan : 10 minggu 3 hari

Jadi umur kehamilan saat diperiksa adalah 10 minggu 3 hari atau 10 minggu genap.

Cara menghitungnya:

1 minggu terdiri atas 7 hari.

a. Tanggal 15-09-2005, berarti hari ke-15. Ini sama dengan 2 x 7 hari = 14 hari + 1 hari (2 minggu lebih 1 hari)
b. Bulan Oktober (bulan 10) terdiri atas 31 hari. Ini berarti 4 x 7 hari = 28 hari + 3 hari atau sama dengan 4 minggu lebih 3 hari
c. tanggal 27-11-2005 berarti hari ke-27 sama dengan 3 x 7 hari = 21 hari + 6 hari (3 minggu lebih 6 hari). Sementara HPL dihitung dengan rumus Naegel = Hari + 7, Bulan ¬ 3 = 15 + 7, 9 ¬ 3 jadi HPL = 22-06-2005

Bila mempunyai kalender obstetrik maka usia kehamilan dan HPL dapat dilihat di tabel kalender tersebut.

2. Gerakan pertama fetus.
      Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu. maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan.

3. Perkiraan tingginya fundus uteri.

a.      Mempergunakan tinggi fundus uteri
    Untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamil pertama. Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilikus, atau prosesus xipoideus. Cara tersebut dilakukan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.

Tinggi fundus uteri = Umur kehamilan

1/3 di atas simfisis = 12 minggu
½ simfisis-pusat = 16 minggu
2/3 di atas simfisis = 20 minggu
Setinggi pusat = 22 minggu
1/3 di atas pusat = 28 minggu
½ pusat-prosesus xifoideus = 34 minggu
Setinggi prosesus xifoideus = 36 minggu
Dua jari (4cm) di bawah prosesus xifoideus = 40 minggu

Perbedaan Usia Kehamilan 8 bulan dengan 10 bulan
8 Bulan hamil
yaitu:
Perut lebih kecil
Epigastrium tegang
Pusat datar
Kepala teraba kecil
Kepala belum masuk PAP

10 bulan hamil

Perut besar
Epigastrium lembek, karena kepala janin masuk PAP
Pusat menonjol
Kepala besar.
Kepala telah masuk PAP

Ketidak akuratan metode ini :

1. Wanita bervariasi pada jarak simfisis pubis ke prosesus xifoid, lokasi umbilikus diantara 2 titik (imajiner) ini.
2. Lebar jari pemeriksa bervariasi antara yang gemuk dan yang kurus.

Keuntungan :

1. Digunakan jika tidak ada Caliper atau pita pengukur.
2. Jari cukup akurat untuk menentukan perbedaan yang jelas antara perkiraan umur kehamilan dengan tanggal dan dengan temuan hasil pemeriksaan dan untuk mengindikasi perlunya pemeriksaan lebih lanjut jika ditemukan ketidak sesuaian dan sebab kelainan tersebut.

b. Metode ini menggunakan alat ukur Caliper.

Caliper digunakan dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas simfisis pubis dan ujung yang lain pada puncak fundus. Kedua ujung diletakkan pada garis tengah abdominal. Ukuran kemudian dibaca pada skala cm (centimeter) yang terletak
ketika 2 ujung caliper bertemu. Ukuran diperkirakan sama dengan minggu kehamilan setelah sekitar 22-24 minggu .


Keuntungan :
Lebih akurat dibandingkan pita pengukur terutama dalam mengukur TFU setelah 22-24 minggu kehamilan (dibuktikan oleh studi yang dilakukan Engstrom, Mc.Farlin dan Sitller)

Kerugian :
Jarang digunakan karena lebih sulit, lebih mahal, kurang praktis dibawa, lebih susah dibaca, lebih susah digunakan dibandingkan pita pengukur



c. Menggunakan pita pengukur
yang mungkin merupakan metode akurat kedua dalam pengukuran TFU setelah 22-24 minggu kehamilan. Titik nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis dan pita pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.

Keuntungan :
Lebih murah, mudah dibawa, mudah dibaca hasilnya, mudah
digunakan dan Cukup akurat

Kerugian :

Kurang akurat dibandingkan caliper

d. Menggunakan pita pengukur tapi metode pengukurannya berbeda
.
Garis nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis di garis abdominal, tangan yang lain diletakkan di dasar fundus, pita pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, pengukuran dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pita pengukur. Sehingga pita pengukur mengikuti bentuk abdomen hanya sejauh puncaknya dan kemudian secara relatif lurus ke titik yang ditahan oleh jari-jari pemeriksa, pita tidak melewati slope anterior dari fundus.

Caranya tidak diukur karena tidak melewati slope anterior tapi dihitung secara matematika sebagai berikut
:

a. Sebelum fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 4 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan
b. Sesudah fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 6 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan

Keuntungan :
Cukup akurat

Kerugian :
Rumit, tidak praktis

4.Ultrasonografi

a. Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal kehamilan 51/2 minggu dan detak jantung janin biasanya terobsevasi jelas dalam usia 7 minggu.
b. Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan mengunakan ukuran tubuh fetus—sehingga dapat memperkirakan kapan tanggal persalinan.

Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi menggunakan 3 cara:

1. Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (GS= Gestational Sac) untuk kehamilan 6-12 minggu.
2. Dengan mengukur jarak kepala bokong (GRI= Grown rump Length) untuk umur kehamilan 7-14 minggu.
3. Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari 12 minggu.



GAMBAR-GAMBAR :

a. Hamil 6 minggu
b. Hamil 8 minggu
c. Hamil 10 minggu
d. Kehamilan 12 mgg
e. Hamil 16 minggu
f. Hamil 20 mgg
g. Hamil 24 mgg


(2.2)   Menentukan periode kehamilan
         Ditinjau dari lamanya kehamilan, kita bisa menentukan periode kehamilan dengan membaginya dalam 3 bagian yaitu :
  • Kehamilan triwulan I, antara 0-12 mg
  • Kehamilan triwulan II, antara 12-28 mg
  • Kehamilan triwulan III, antara 28-40 mg
Masing-masing bagian mempunyai perkembangan yang berbada.
  • TRIWULAN I
Masa ini disebut juga masa organogenesis, dimana dimulainya perkembangan organ-organ janin. Apabila terjadi cacat pada bayi nantinya, pada masa inilah penentuanyan.Jadi pada masa ini ibu sangat membutuhkan cukup asupan nutrisi dan juga perlindungan dari trauma. Pada masa ini uturus mengalami perkembangan pesat untuk mempersiapkan plasenta dan pertumbuhan janin. Selain itu juga mengalami perubahan adaptasi dalam psikologisnya. Dimana ibu ingin lebih diperhatikan. Emosi ibu labil. Ini akibat pengaruh adaptasi tubuh terhadap kehamilannya.
  • TRIWULAN II
Di masa ini organ–organ dalam tubuh janin sudah terbentuk tapi viabilitasnya masih diragukan. Apabila janin lahir, belum bisa bertahan hidup dengan baik. Pada masa ini ibu sudah merasa nyaman dan bisa beradaptasi dengan kehamilannya.
  • TRIWULAN III
Pada masa ini perkembangan kehamilan sangat pesat. Masa ini disebut masa pematangan. Tubuh sudah siap untuk proses persalinan. Payudara sudah mengeluarkan kolostrum. Pengeluaran hormon estrogen dan progesteron sudah mulai berkurang. Terkadang akan timbul kontraksi / his pada uterus. Janin yang akan lahir dalam masa ini telah dapat hidup / viable.

Guna menentukan periode kehamilan
1.      Untuk menentukan tahap perkembangan dalam kehamilan.
2.      Untuk memudahkan dalam pemberian jadwal kunjungan ANC pada ibu.
3.      Sebagai pedoman dalam memberikan asuhan kebidanan agar bisa mengkaji kebutuhan ibu sesuai denganm perkembangan masa kehamilannya
BAB 3
                                                        PENUTUP

kesimpulan
Ø  Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya adalah:fadlie.web.id
1.      foramen ovale
2.      duktus arteriosus bothalii
3.      duktus venousus aranthii
4.      vena umbilikalis:
5.      arteri umbilikalis dan plasenta
Ø  menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan.umur hamil dapat ditentukan dengan cara:
1.mempergunakan rumus Negle
2.gerakan pertama fetus
3.perkiraan tingginya fundus uteri
4.ultrasonografi
Ø  menentukan periode kehamilan dapat ditentukan dengan 3 cara yaitu;
1.kehamilan triwulan 1,antara 0 -12 mg
2.kehamilan triwulan 11,antara 12 - 28 mg
3.kehamilan triwulan 111,antara 28- 40 mg


DAFTAR PUSTAKA


1. Evelyn C. Pearce. Anatomi Dan Fisiologi. Gramedia. Jakarta; 2002

2. E. Albert Reece and John C. Hobbins. Clinical Obstetrics The Fetus and Mother. Third edition. Blackwell Publishing , Jakarta; 2007
3. F. Garry Cunningham, Obstetri Williams, edisi 21, EGC. Jakarta; 2006
4. IBG Manuaba dkk. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC. Jakarta; 2006
5. Salmah, dkk. Asuhan kebidanan antenatal. EGC. Jakarta; 2006
berbagai sumber
maaf ya mungkin smua udah pada tau...
sekedar sharing ajaa yaa,,,
profi yesung ^clouds^
Nama asli: Kim Jongwoon
Nama Mandarin: Yi Xing
Nama panggilan: Cloud, Dog/Anjing (dari Shio China), Rabid Dog/Anjing Rabies (nama panggilan Yesung dari Heechul)
Tanggal lahir: 24 Agustus 1984
Tempat lahir: Chunahn, Provinsi Choongchung Selatan
Tinggi badan: 178 cm
Berat badan: 64 kg
Golongan darah: AB
Agama: Katolik
Posisi: lead vocal
Saudara: adik laki-laki Kim Jongjin (1987)
Keahlian/Hobi: nyanyi, dengerin musik, latihan di gym
Pendidikan: Chungwoon University, kemungkinan pindah ke Sunmoon University; lulus awal tahun 2009.
Cewek ideal: kayak Moon Geunyoung
Dia member yang lucu. Bukan dengan kata-katanya, tapi dengan tingkah lakunya. Di acara reality show Super Junior Explore The Human Body, tingkahnya membuat semua orang tertawa. Sebutannya jadi: Unpredictable Yesung selain punya karakteristik suara yang kuat, juga merupakan salah satu penari terbaiknya Super Junior

Kamis, 20 Oktober 2011

Makalah anemia


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Ada sejumlah  besar kasus  anemia dan hemoglobinopati yang dapat memperburuk atau diperburuk kehamilan. Apabila hasil pengkajian riwayat atau uji laboratorium menunjukkan kelainan, maka bidan harus mengevaluasi wanita tersebut untuk menentukan etiologi anemia dan kemudian menyusun rencana penatalaksanan.
Perubahan fisiologis alami yang terjadi selama kehamilan akan mempengaruhi jumlah sel darah merah normal pada kehamilan. Peningkatan volume darah ibu terutaa terjadi akibat peningkatan plasma, bukan akibat peningkatan  jumlah sel darah merah. Walaupun ada peningkatan jumlah sel darah  merah di dalam sirkulasi , tetapi jumlahnya tidak seimbang dengan peningkatan jumlah volume plasma. Ketidak seimbangan ini akan terlihat dalam bentuk penurunan kadar Hb.
Anemia sebenarnya bukan suatu penyakit  tetapi merupakan tanda suatu penyakit. PADA ibu hamil, anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) akan berdampak terhadap janin yang dikandungnya. Ibu hamil yang terkena anemia berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian pada ibu dan bayi baru lahir. Tidak jarang kondisi anemia pada ibu hamil menyebabkan terjadinya perdarahan, partus lama, aborsi, dan infeksi. Ibu yang bersikeras hamil dengan status gizi buruk, berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu dengan status gizi baik, di samping kemungkinan bayi mati sebesar 1,5 kali. Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS) umur 15- 49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
B.      Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a.       Apa itu anemia
b.      Mengetahui anemia yang terjadi pada ibu hamil
c.       Gejala umum  yang di derita oleh penderita anemia
d.      Dampak  anemia pada ibu hamil dan janinnya
e.      Penanganan anemia pada ibu hamil

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh . Anemia biasanya sudah dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah lengkap di laboratorium. Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Saat ini pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Komponen pembentuk darah antara lain :
  • Sel darah merah (RBC).
  • Hematokrit.
  • Hemoglobin.
  • Sel darah putih (WBC).
  • Komponen sel darah putih.
  • Trombosit/Platelet.
Hanya tiga teratas dari keenam komponen darah ini yang berperanan dalam mendeteksi terjadinya anemia.
Apakah arti nilai hitung sel darah merah?
Sel darah merah (RBC) merupakan komponen darah yang terbanyak dalam satu mililiter darah. Setiap orang memiliki jutaan bahkan miliaran sel darah merah dalam tubuhnya. Penghitungan sel darah merah digunakan untuk menentukan apakah kadar sel darah merah rendah (anemia) atau tinggi (polisitemia).
Pada perhitungan sel darah merah, akan dinilai jumlah dan ukuran dari sel darah merah. Bentuk sel darah merah pun akan dievaluasi di bawah mikroskop. Segala informasi mulai dari jumlah, ukuran dan bentuk dari sel darah merah akan berguna dalam mendiagnosa suatu anemia. Juga pada pemeriksaan ini dapat diketahui jenis anemia berikut kemungkinan penyebabnya.
Apakah yang dimaksud dengan hematokrit?
Nilai hematokrit merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal. Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah merah dengan komponen darah yang lain.
Bagaimana menghitung jumlah hematokrit?
Hematokrit dapat dihitung dengan mengambil sampel darah pada jari tangan atau diambil langsung pada vena yang terletak pada lengan.
Sel darah merah yang terdapat dalam sampel kemudian diendapkan dengan cara memutarnya menggunakan alat sentrifugal. Endapan ini kemudian di presentasekan dengan jumlah keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang dinamakan nilai hematokrit.
Apakah hemoglobin itu?
Hemoglobin adalah pigmen yang membuat sel darah berwarna merah yang pada akhirnya akan membuat darah manusia berwarna merah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.
Apakah arti dari kadar hemoglobin yang rendah?
Orang dengan kadar hemoglobin yang rendah disebut dengan istilah anemia. Saat kadar hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun akan rendah. Demikian pula halnya dengan nilai hematokrit.
Apa akibatnya bila terjadi anemia?
Transportasi oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan energi.
Bagaimana gejala anemia?
Orang yang mengalami anemia akan merasa cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan terkadang sesak.
Apa yang menyebabkan anemia?
Berikut adalah beberapa penyebab anemia yang paling sering ditemukan.
Kekurangan zat besi
Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan dengan laki laki karena perempuan mengalami kehilangan darah tiap bulan saat menstruasi. Perempuan juga rentan mengalami kekurangan zat besi.
Pada orang dewasa, kekurangan zat besi sering disebabkan oleh karena kehilangan darah khronis seperti menstruasi. Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan oleh karena kanker terutama kanker pada usus besar.
Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang disebabkan oleh karena konsumsi obat obatan yang mengiritasi usus.Obat yang termasuk golongan ini terutama obat NSAID.
Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.
Perdarahan
Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung.
Genetik
Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan nama sickle cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini kita kenal dengan nama thalasemia.
Kekurangan vitamin B12
Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa.
Kekurangan asam folat
Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu yang sedang hamil.
Pecahnya dinding sel darah merah
Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya anemia jenis ini.
Gangguan sumsum tulang
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain.
Berikut adalah penggaterion etiologi anemia berdasarkan ukuran sel darah merah :
Anemia mikrositik (penurunan sel darah merah )
1.      Kekurangan zat besi
2.      Talasemia
3.      Gangguan hemoglobin E ( jenis hemoglobin genetik yang banyak ditemukan di Asia Tenggara )
4.      Keracunan timah
5.      Penyakit kronis ( infeksi, tumor )
Anemia normostik (ukuran sel darah merah normal )
1.      Sel darah merah yang hilang atau rusak meningkat
a.       Kehilangan sel darah merah akut
2.      Gangguan hemolisis darah
a.       Penyakit sel sabit hemoglobin ( sickle cell disease )
b.      Gangguan C hemoglobin
c.       Sferocitosis ( banyak ditemukan di eropa utara )
d.      Kekurangan G6PD ( glucose-6-phospate dehydrogenase )
e.       Anemia hemmolitik (efek samping obat )
f.       Anemia hemolisis autoimun
3.      Penurunan produksi sel darah merah
a.       Anemia aplastik ( gagal sumsum tulang belakang yang mengancam jiwa )
b.      Penyakit kronis ( penyakit hati gagal ginjal, infeksi, tumor )
4.      Ekspansi-berlebihan volume plasma pada kehamilan dan hidrasi-berlebihan.

Anemia makrostik ( peningkatan ukuran sel darah merah )
1.      Kekurangan vitamin B12
2.      Kekurangan asam folat
3.      Hipotiroid
4.      Kecanduan alkohol
5.      Penyakit hati dan ginjal kronis


B.   Anemia Yang Terjadi Pada Ibu Hamil
Pada umumnya ibu hamil memerlukan darah nyang lebih pada biasanya untuk tubuhnya. Hal ini disebabkan pada umumnya wanita sebelukm kehamilan pernah mengalami anemia. Termasuk perempuan muda yang mudah terkena anemia.
Hal tersebut dikarenakan kehamilan menimbulkan anemia yang disebabkan ada peningkatan volume darah sehingga sel darah merah relatif menjadi lebih rendah. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Selain hal tersebut berkurangnya asupan makanan karena mual dan muntah serta perdarahan pada waktu persalinan juga akan meningkatkan risiko anemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
      Jika anemia tersebut ringan, mungkin dampaknya hampir tak ada sama sekali. Tapi,  apabila hemoglobin masih di bawah 6 g/dL, ibu hamil mungkin akan merasa cepat lelah, hal tersebut berdampak pada gangguan fungsi jantung. Secara teratur umumnya pada kehamilan perlu pemeriksaan hemoglobin sehingga dapat dilakukan pencegahan atau terapi. Penyebab anemia pada kehamilan yang sering adalah karena kekurangan zat besi. Jika hemoglobin pada kehamilan trimester pertama di bawah 11 g/dL dan pada trimester kedua dan ketiga di bawah 10 g/dL, itu sudah dianggap anemia. Pengaruh keadaan anemia terhadap kehamilan bergantung pada derajat anemia.
Gejala yang dirasakan bagi ibu hamil yang mengalami anemia yaitu dengan tanda-tandaa 5L yaitu : lesu, lemah, letih, lelah, lalai. Dalam keadaan tersebut ibu hamil akan merasakan mudah mengantuk, sering pusing, sesak napas, mata berkunang-kunang, bahkan sampai pingsan, daya tahan tubuh menurun, dan mudah jatuh sakit.
C.   Gejala Umum Yang Dirasakan Penderita Anemia

Gejala Umum Yang Dirasakan Penderita Anemia adalah Pucat lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh dan gangguan dalam proses penyembuhan luka. selain itu membran mukosa pucat ( misal, konjungtiva ) dan bantalan kuku pucat.

D.  Dampak Anemia pada ibu hamil dan janinnya
Dampak Anemia oleh ibu hamil yaitu Abortus, lahir prematur, lamanya waktu partus yang dikarena kurangnya daya dorong rahim, pendarahan post – partum, rentan terhadap infeksi, rawan dekompensasi cordis pada penderita dengan Hemoglobin kurang dari 4 g – persen.

Hipoksia merupakan akibat dari anemia yang dapat menyebabkan shock, dalam keadaan yang lebih parah dapat menyebabkan kematian ibu pada saat persalinan, sekalipun tak disertai pendarahan.Kematian bayi serta cacat bawaan.

E.   Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia kekurangan zat besi termasuk dalam kategori mikrostik dan merupakan penyebab utama anemia pada kehamilan.  Kemungkinan penyebabnya adalah pola diet dan perdarahan kronis, dengan kasus terbanyak disebabkan oleh kekurangan asupan makanan.
Wanita dengan hemoglobin kurang dari 10g/dl harus segera diberi tambahan zat besi, asam folat (400 mcg) dalam jumlah lebih besar daripada vitamin prenatal, dan suplemen wanita lain jika ia belum mengonsumsinya. Konseling tentang pengaturan diet sangat penting karena zat besi lebih mudah diserap dari bahan makanan dibanding dar zat besi oral. Zat besi heme terkandung dalam sayuran hijau, collard green (sejenis sayuran hijau ) daging merah, kuning telur, kismis, buah plum, hati, tiram dan beberapa sereal yang diperkaya. Zat besi yang terkandung dalam daging, ikan, dan daging unggas diserap tubuh dalam jumlah lebih besar daripada zat besi yang terkandung dalam makanan lain. Vitamin c dan berbagai senyawa dalam daging – dagingan, misalnya meningkatkan absorpsi zat besi nonheme, sedangkan asam phytic ( terkandung dalam protein biji-bijan dan kedelai ). Kopi dan kalsium posfat menghambat kemampuan tubuh menggunakan mineral tersebut. Sealain itu zat besi dari semua sumber makanan lebih mudah diserap dari makanan yang mengandung zat besi heme. Vitamin A dan C yang terkandung dalam makanan juga mningkatkan penyerapan zat besi. Sedangkan sumber kalsium yang diperoleh dari makanan atau obat akan menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Bidan harus mengkaji dengan cermat riwayat diet wanita dan menganilisisnya dan menyelidiki dengan seksama kemungkinan pica, kebiasaan mengidam berlebihan, dan mengonsumsi zat makanan tertentu, tanah liat atau kotoran, zat pati, es, atau zat lain yang bukan makanan. Zat makanan yang tidak mengandung zat gizi ini bersifat mengenyangkan sehingga wanita tersebut mengabaikan makanan bergizi. Akibatnya, terjadi malnutrisi dan berbagai sekuel yang menyertai.
Apabila hitung darah lengkap ( CBC) menunjukkan kadar hemoglobin dan hematrokit yang rendah, masing-masing dibawah !) mg/dL dan 30 %, maka pemberi tambahan zat besi harus mulai dilakukan. Penyerapan berlangsung lebih baik ketika lambung kosong, dan untuk memeperoleh hasil terbaik, zat besi harus diberikan beberapa kali dalam sehari . suplemen besi dapat diberikan dalam bentuk tablet , kapsul, atau cairan.
Apabila kadar hemoglobin tidak kunjung stabil atau terus menurun, lakukan pengkajian riwayat dengan cermat memestikan apakah wanita tersebut mengonsumsi suplemen zat besinya. Tanyakan warna fesesnya karena zat besi akan membuat feses berwarna hitam dan terlihat seperti ter. Kemudian lakukan pemeriksaan spesimen feses untuk mendeteksi adanya darah okulta. Kemungkina pica juga perlu ditanyakan. Terapi penggantian zat besi menimbulkan efek samping seperti mual, dispepsia, dan konstipasi yang menimbulkan efek samping rasa seperti tidak nyaman atau tidak dapat ditoleransi oleh wanita. Membahas masalah ini secara terbuka dan menawarkannya mengganti diet atau obat akan membantu ia menaati penggunaan zat besi yang diprogramkan.
Selain memulai terapi penggantian zat besi, ketika kadar hemoglobin menurun drastis hingga di bawah 10 g/dL, bidan harus memulai pemeriksaan laboratorium yang diarahkan pada upaya menentukan ukuran sel darah merah dan menapis etiologi yang paling sering.
1.      Hitung dara lengkap dengan diferensial
2.      Hitung retikulosit
3.      Serum zat besi
4.      Serum feritin
5.      Total iron-binding capacity (TIBC)
6.      Hitung trombosit
7.      Elektroforesis hemoglobin
 Bab III
Penutup

A.  Kesimpulan
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
Pada umumnya ibu hamil memerlukan darah nyang lebih pada biasanya untuk tubuhnya. Hal ini disebabkan pada umumnya wanita sebelukm kehamilan pernah mengalami anemia. Termasuk perempuan muda yang mudah terkena anemia.
Hal tersebut dikarenakan kehamilan menimbulkan anemia yang disebabkan ada peningkatan volume darah sehingga sel darah merah relatif menjadi lebih rendah. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia.
Gejala Umum Yang Dirasakan Penderita Anemia adalah Pucat lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh dan gangguan dalam proses penyembuhan luka. selain itu membran mukosa pucat ( misal, konjungtiva ) dan bantalan kuku pucat.
Dampak Anemia oleh ibu hamil yaitu Abortus, lahir prematur, lamanya waktu partus yang dikarena kurangnya daya dorong rahim, pendarahan post – partum, rentan terhadap infeksi, rawan dekompensasi cordis pada penderita dengan Hemoglobin kurang dari 4 g – persen.
Wanita dengan hemoglobin kurang dari 10g/dl harus segera diberi tambahan zat besi, asam folat (400 mcg) dalam jumlah lebih besar daripada vitamin prenatal, dan suplemen wanita lain jika ia belum mengonsumsinya. Konseling tentang pengaturan diet sangat penting karena zat besi lebih mudah diserap dari bahan makanan dibanding dar zat besi oral.

 DAFTAR PUSTAKA

Manuaba,Ida Ayu Chandranita.
                Ida Bagus Gde Fajar.
                Ida Bagus Gde.Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi   2.Jakarta,2009.
Mochtar, Rustam.Sinopsis Obstetri.Jakarta,1998.
Varney,Halen / Jan M. Kriebs / Carolyn L. Gegor. Buku-Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta,2007.